e-mail: lukman.ritonga92@yahoo.com
Cerita Legenda Simardan Konon
Berasal Dari Tapanuli
Masih ingat dengan cerita Simardan/
Pulau Sibandang? Anak Yang Durhaka Kepada Orang Tua, Membuat Alam Murka Berubah
Wujudnya Menjadi Pulau Di Tengah Perairan.
Kisah cerita rakyat ini terjadi di
Kota Tanjungbalai, akibat perbuatan yang mengabaikan atau durhaka terhadap
terhadap orangtua yakni ibunya, kepada seorang pemuda desa dikutuk berubah
menjadi sebuah daratan yang berada ditengah perairan, Pulau Simardan.
Simardan adalah anak dari seorang
janda miskin yang tinggal di desa. Berniat merantau untuk merubah kehidupan
mereka di kampung menuju negri seberang.
Banyak versi tentang legenda Pulau
Sibandang namun intinya dari legenda ini menyebutkan bahwa perlakuan seorang
anak yang sudah berhasil atas kesuksesan menyangkal orangtuanya dikarenakan
perbedaan status ekonomi.
Disebutkan bahwa Simardan dulunya
pergi merantau ke negeri seberang berlayar menuju Malaysia dan berhasil menjadi
seorang kaya raya. Juga seorang pemiliki kapal, hingga suatu hari pernah
berlabuh didekat daerah asalnya. Mengetahui berita itu dari masyarakat,
ibunyapon datang menghampiri Simardan. Tak disangka Simardan menyangkal wanita
tua dan miskin itu menjadi ibunya.
Lain lagi dari beberapa sumber,
menurutkan bahwa Simardan pernah berimpi mendapat harta karun. Benar, Simardan
menemukan harta karun dan berencana menjual harta karun tersebut ke Tanjung
Balai dimana di tempat tersebut berdiri kerajaan d Tanjung Balai. Dari beberapa
kerjaan di Tanjung Balai tidak sanggup membeli harta karun tersebut. Dan
Akhirnya Simardan pergi ke negeri seberang yakni Malaysia. Disanalah Simardan
berhasil menjual harta karun tersebut hingga menjadi seorang kaya raya, dan
mencari jodoh. Simardan mempersunting putri dari kerajaan Malaysia dan
membawanya ke Tanjung Balai.
Versi lain menyebutkan, setelah
bertahun-tahun lama Simardan merantau belum juga di karuniai keturunan,
akhirnya mereka pulang kampung ke Tanjung Balai. Mendengar berita tersebut,
ibunya pergi menjumpai Simardan dan ingin berkenalan dengan menantu perempuan
(Parumaen). Namun lagi-lagi, Simardan tidak mengakui bahwa wantia tua yang
datang itu adalah ibunya.
Atas perlakuan kasar yang menyangkal
wanita tersebut adalah ibu yang melahirkan Simardan, lalu wanita tua itu pergi
meninggalkan Simardan dengan hati yang sedih. Suatu saat wanita tua itupun
berdoa, sembari menyentuh perutnya dan berkata “Kalau dia adalah anakku,
tunjukkanlah kebesaran-Mu,”. Usai berdoa, turun angin kencang disertai ombak
yang mengarah ke kapal layar, sehingga kapal tersebut hancur berantakan.
Sedangkan tubuh Simardan, mengapung berubah menjadi sebuah pulau bernama
Simardan. Seluruh pengikut, pelayan serta istri Simardan berubah menjadi kera
putih.
pulau-Simardan---Tanjung-Balai-Asahan
Simardan Berasal Dari Tapanuli
Dari penelusuran Gobatak.com dari
artikel dan data-data yang kami dapatkan menyebutkan bahwa Simardan bukanlah
asli dari Tanjung Balai. Disana sumber menyebutkan bahwa Simardan itu berasal
dari hulu Tanjung balai, yakni mengarah Tapanuli atau Porsea.
Apakah karena ada lagu Batak
tentang Simardan, atau beberapa syair dan juga opera Batak yang
menceritakan tentang Simardan – sehingga Simardan disebut berasal dari Tanah
Tapanuli.


No comments:
Post a Comment