AL-GHAZALI
Tahapan-tahapan
Dalam Belajar
Menurut
Jerome S Brunner, dalam proses
belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
LUKMAN HAKIM RITONGA |
1. Tahap
Informasi, yaitu tahap awal untuk memeperoleh pengetahuan atau pengalaman baru
dimana dalam setiap pelajaran sejumlah informasi yang berfungsi sebagai
penambahan pengetahuan yang lama, memperluas dan memperdalam dan kemungkinan
informasi yang baru bertentangan dengan informasi yang lama.
2. Tahap
Transformasi, yaitu tahap memahami,
mencerna, dan menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam
bentuk yang baru yang mungkin bermanfaat untuk hal hal yang lain, yaitu
informasi harus dianalisis dan ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih
abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam hal yang lebih luas
3. Tahap
Evaluasi, yaitu mengethui apakah hasil transformasi pada tahap kedua benar atau
tidak, evaluasi dinilai sehingga diketahui mana mana pengetahuan yang diperoleh
dan ditransformasi , dapat dimanfaatkanuntuk memahami gejala-gejala lain.
Yang menjadi
permasalahan dalam pembahasan ini adalah:
1.
Bagaimana karakter
siswa yang telah mendapatkan informasi
2.
Bagaimana cara mengajar
jika:
·
Siswa yang sifat
informasinya baru saja dia ketahui, dan
·
Siswa yang sifat
informasinya adalah sudah berdiri sendiri
3.
Bagaimana proses atau
tahapan cara kerja mulai dari menerima informasi, transformasi, dan evaluasi
Dalam bukunya Muhibbin Syah dikatakan
bahwa menurut Jerome pada tahap informasi, ada informasi yang baru sama sekali
diterima oleh anak didik, berdiri sendiri, dan ada juga yang menambah, artinya
anak didik sudah pernah mendengar ataupun menerima informasi tersebut jauh
sebelum guru itu menyampaikan materi kepada anak didik.
·
Informasi yang baru
diterima, cara guru dalam menyampaikan
materi yang baru saja diterima anak didik adalah dengan cara guru mengenalkan
apa isi daripada materi tersebut, apa indikasinya bagi kehidupan sehari-hari,
manfaatnya, sehingga siswa benar benar telah mengetahui apa hakikat dari materi
tersebut, Contoh tentang materi wudhu`, guru terlebih dahulu memberi tahu apa
itu, rukun wudhu`, sunat wudhu` serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Informasi yang telah
berdiri sendiri, cara guru dalam menyampaikan materi yang sebelumnya telah
dimiliki anak didik adalah dengan memperhalus bahasa, atau memperdalam tentang
materi tersebut, contoh guru menanyakkan atau menggali pengetahuan siswa yang
telah ada seperti tentang rukun, sunat wudhu` tadi.
Kemudian pada tahap transformasi siswa mengolah,
menganalisa pengetahuan (informasi) sebelumnya kedalam hal yang lebih jelas
atau tidak berdiri sendirinya, agar dapat digunakan dalam hal yang lebih luas.
Contoh pada tahap informasi siswa memperoleh tentang materi wudhu` (rukun,sunat
dan lain sebagainya), yang kemudian dikembangkan/dikaitkan dengan materi salat.
Dalam artian salat tidak sah kalau tidak ada wudhu`, dapat disimpulkan bahwa
salah satu dari syarat sah salat itu adalah suci dari hadas dan najis, suci dari
hadas yaitu dengan cara berwudhu`.
Pada
tahap evaluasi guru menilai apakah hasil dari informasi dan pengubahan dari
informasi yaang sudah diterima itu sudah benar atau tidak, artinya apakah
pengetahuan (informasi) yang diperoleh, serta yang ditransformasikan kedalam
bentuk yang lebih jelas telah dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala
yang lain. Contoh, guru menilai apakah informasi yang telah disampaikan itu
telah dapat dikuasai siswa seutuhnya atau tidak seperti perihal wudhu` tadi,
serta apakah informasi itu telah bisa
ditransformasikan kedalam bentuk yang baru yang mungkin bermanfaat untuk
hal-hal yang lain, seperti perihal wudhu` dikaitkan kepada perihal salat.
Menurut Brunner terdapat tiga keterampilan yang disebut juga dengan cara
penyajian (modes of presentation),
yaitu:
1. Tahap
enaktif, seseorang melakukan
aktifitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya dalam
memahami dunia sekitarnya, anak menggunakan pengethuan motorik, misalnya melaui
gigitan, sentuhan, dan sebagainya.
2. Tahap
ikonik, seseorang memahami objek atau
dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal, maksudnya dalam memahami
dunia sekitarnya annak belajar melalui bentuk perumpamaan.
3. Tahap
simbolic, seseorang telah mampu
memiliki ide ide dan gagasan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa
dan berlogika.
No comments:
Post a Comment