TIME IS MONEY

Tuesday, 18 December 2012

TAHAPAN DALAM BELAJAR



AL-GHAZALI
Tahapan-tahapan Dalam Belajar
Menurut Jerome S Brunner, dalam proses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
LUKMAN HAKIM RITONGA
1.      Tahap Informasi, yaitu tahap awal untuk memeperoleh pengetahuan atau pengalaman baru dimana dalam setiap pelajaran sejumlah informasi yang berfungsi sebagai penambahan pengetahuan yang lama, memperluas dan memperdalam dan kemungkinan informasi yang baru bertentangan dengan informasi yang lama.
2.      Tahap Transformasi,  yaitu tahap memahami, mencerna, dan menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk yang baru yang mungkin bermanfaat untuk hal hal yang lain, yaitu informasi harus dianalisis dan ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam hal yang lebih luas
3.      Tahap Evaluasi, yaitu mengethui apakah hasil transformasi pada tahap kedua benar atau tidak, evaluasi dinilai sehingga diketahui mana mana pengetahuan yang diperoleh dan ditransformasi , dapat dimanfaatkanuntuk memahami gejala-gejala lain.

Yang menjadi permasalahan dalam pembahasan ini adalah:
1.      Bagaimana karakter siswa yang telah mendapatkan informasi
2.      Bagaimana cara mengajar jika:
·        Siswa yang sifat informasinya baru saja dia ketahui, dan
·        Siswa yang sifat informasinya adalah sudah berdiri sendiri
3.      Bagaimana proses atau tahapan cara kerja mulai dari menerima informasi, transformasi, dan evaluasi

Dalam bukunya Muhibbin Syah dikatakan bahwa menurut Jerome pada tahap informasi, ada informasi yang baru sama sekali diterima oleh anak didik, berdiri sendiri, dan ada juga yang menambah, artinya anak didik sudah pernah mendengar ataupun menerima informasi tersebut jauh sebelum guru itu menyampaikan materi kepada anak didik. 
·        Informasi yang baru diterima,  cara guru dalam menyampaikan materi yang baru saja diterima anak didik adalah dengan cara guru mengenalkan apa isi daripada materi tersebut, apa indikasinya bagi kehidupan sehari-hari, manfaatnya, sehingga siswa benar benar telah mengetahui apa hakikat dari materi tersebut, Contoh tentang materi wudhu`, guru terlebih dahulu memberi tahu apa itu, rukun wudhu`, sunat wudhu` serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
·        Informasi yang telah berdiri sendiri, cara guru dalam menyampaikan materi yang sebelumnya telah dimiliki anak didik adalah dengan memperhalus bahasa, atau memperdalam tentang materi tersebut, contoh guru menanyakkan atau menggali pengetahuan siswa yang telah ada seperti tentang rukun, sunat wudhu` tadi.
Kemudian pada tahap transformasi siswa mengolah, menganalisa pengetahuan (informasi) sebelumnya kedalam hal yang lebih jelas atau tidak berdiri sendirinya, agar dapat digunakan dalam hal yang lebih luas. Contoh pada tahap informasi siswa memperoleh tentang materi wudhu` (rukun,sunat dan lain sebagainya), yang kemudian dikembangkan/dikaitkan dengan materi salat. Dalam artian salat tidak sah kalau tidak ada wudhu`, dapat disimpulkan bahwa salah satu dari syarat sah salat itu adalah suci dari hadas dan najis, suci dari hadas yaitu dengan cara berwudhu`.
Pada tahap evaluasi guru menilai apakah hasil dari informasi dan pengubahan dari informasi yaang sudah diterima itu sudah benar atau tidak, artinya apakah pengetahuan (informasi) yang diperoleh, serta yang ditransformasikan kedalam bentuk yang lebih jelas telah dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala yang lain. Contoh, guru menilai apakah informasi yang telah disampaikan itu telah dapat dikuasai siswa seutuhnya atau tidak seperti perihal wudhu` tadi, serta apakah informasi itu telah bisa  ditransformasikan kedalam bentuk yang baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain, seperti perihal wudhu` dikaitkan kepada perihal salat.            
Menurut Brunner terdapat tiga keterampilan yang disebut juga dengan cara penyajian (modes of presentation), yaitu:
1.      Tahap enaktif, seseorang melakukan aktifitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya dalam memahami dunia sekitarnya, anak menggunakan pengethuan motorik, misalnya melaui gigitan, sentuhan, dan sebagainya.
2.      Tahap ikonik, seseorang memahami objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal, maksudnya dalam memahami dunia sekitarnya annak belajar melalui bentuk perumpamaan.
3.      Tahap simbolic, seseorang telah mampu memiliki ide ide dan gagasan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan berlogika.






           

No comments:

Post a Comment