TIME IS MONEY

Wednesday, 25 January 2012

cara mendidik siswa


nama: luklman hakim ritonga
nim: 31105046
sem/jur: III pai-2
M. pel: psikologi belajar





1.      Cara mengubah perilaku siswa yang bisa membaca menjadi mahir membaca dengan menurut atau cara teori thorndike
Yaitu
-          Sebaiknya sebelum guru dalam kelas memulai mengajar, maka anak-anak disiapkan mentalnya terlebih dahulu. Misalnya:. Anak disuruh duduk, reward dan punishment sehingga memberikan dorongan atau motivasi proses belajar mengajar yang rapi, tenang dan sebagainya
-          Guru mengadakan pembelajaran membaca yang teratur, ketat, dan melakukan pengulangan-pengulangan pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
-          Guru memberikan bimbingan belajar, pemberian hadiah dan pujian kepada siswa yang diajar
-          Guru sebaiknya memperkuat latihan-latihan dan ulangan-ulangan yang terus menerus kepada siswa-siswa
2.      Apakah pendekatan kognitif dapat diaplikasikan kedalam berbagai kondisi belajar-mengajar
“bisa, karena didalam kita melakukan suatu proses belajar-mengajar kan  otomatis menggunakan kognitif, jika kognitif tidak kita pakai di dalam belar-mengajar maka proses belajar-mengajar itu tidak akan baik. Karena dalam perspektif psikologi kognitif belajar pada asasnya : peristiwa secara lahiriah, seseorang anak yang sedang belajar membaca dan menulis. Mis, tentu menggunakan perangkat jasmanih (dalam hal itu mulut dan tangan) untuk mengucapkan kata dan garesan pena. Akan tetapi, perilaku mengucapkan kata-kata dan menggoreskan pena yang dilakukan anak tersebut bukan semata-mata respons atas stimulus yang ada, melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya / kognitifnya.
3.      Dari beberapa teori yang telah saya pelajari, teori yang mudah untuk diaplikasikan untuk mengatasi problem-problem belajar adalah : Operant conditioning di pelopori oleh Burrhus Frederic Skiner. Alasan saya memilih teori ini ialah karena pada dasarnya belajar itu merupakan pembiasaan perilaku respon, mirip sekali dengan teory Try & error dalam proses belajar mengubah perilaku utuk lebih baik. Karena adanya reivorceiment / riwed yang di berikan secara terus menerus. Maka jika ada riwed didalam pembelajaran tentu akan membangkitkan motivasi anak, semangat anak dalam suatu pembelajaran. Contoh upaya untuk meningkatkan hasil belajar anak, maka hal-hal yang harus dilakukan seorang Ibu ataupun seorang guru kepada anaknya yaitu :

-          Belajar membaca
-          Belajar menulis
-          Berhitung dan sebagainya
Si ibu ataupun memberikan riwedi “apabila belajar dan sudah pandai membaca dan menulis akan ibu belikan sepeda”
Nah, adanya riwed tadi maka si anak pun pasti termotivasi akan riwed si ibu, maka otomatis si anak akan terus belajar agar pandai membaca dan menulis supaya mendapat hadiah dari ibu. Sehingga dengan riwed tersebut si anak akan termotivasi akan pembiasaan di dalam belajar.
4.      Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi lupa yang sering dialami oleh para siswa pelajar.
Untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa.
1.      Overlearning
Yaitu( belajar Lebih) : upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Overlearning terjadi apabila respon atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tertentu dengan cara diluar kebiasaan. Contoh : pembacaan teks pancasila pada setiap hari senin dan sabtu. Pasti ingatan siswa terhadap materi ppkn lebih kuat,
2.      Extra study time
(tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar, siswa menambah jam pelajaran materi tertentu. Mis. Satu jam menjadi satu setengan jam
3.      Mnemonic device
(muslihat memori) yang sering juga disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam sistem akal siswa.
4.      Pengelompokan : menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signitifikasi dan dan lafal yang sama / sangat mirip
5.      Latihan terbagi
Latihan terkumpul (massed practice) yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa melakukan cramming. Dalam melaksanakan distributed practice, siswa dapat menggunakan berbagai metode dan strategi belajar yang efesien.
6.      Pengaruh letak bersambung
Siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah) yang diawali dan di akhiri dengan kata-kata yang harus diingat.



5.      A. Beberapa pentingnya intelegensi dalam proses belajar :
Sangat penting. Karena intelegensi pada umumnya dapat di artikan sebagai kemampuan fsiko-fisik untuk mereaksi rangsangan / menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi  bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ tubuh lainya.
Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainya, lantaran otak merupakan “ menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia.

B. mengapa intelegensi menjadi paling penting dalam belajar
dapat di aplikasikan “ bahwa semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh suks.”
6.      Cara untuk meningkatkan hasil belajar individu.
dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan kesulitan dlam belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.

7.      Yang harus di lakukan apabila siswa mengalami kesulitan dlam belajar. Misalnya penderita dysleksia.
Cara yang paling sederhana, paling efektif untuk membantu anak-anak penderita dysleksia belajar membaca dengan mengajar mereka membaca dengan metode phonic. Idealnya anak-anak akan mempelajari phonic di sekolah bersama guru, dan juga meluangkan waktu untuk berlatih phonic di rumah bersama orang tua mereka.
Metode phonic ini telah terbukti berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan anak dalam membaca (Gittelment & Feingold, 1983). Metode phonic ini merupakan metode yang digunakan untuk mengajarkan anak yang mengalami problem dysleksia agar dapat membaca melalui bunyi yang dihasilkan oleh mulut. Metode ini dapat ssudah dikemas dalam bentuk yang beraneka ragam, baik buku, maupun software.
Bagi anda orang tua, berikut ini merupakan ide-ide yang dapat membantu anak anda dengan phonic dan membaca:
Cobalah untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca.

Tundalah sesi jika anak terlalu lelah, lapar, atau mudah marah hingga dapat memusatkan perhatian.
Jangan melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan pada saat pertama;mulailah dengan sepuluh atau lima belas menit sehari.

Tentukan tujuan yang dapat dicapai : satu hari sebanyak satu halaman dari buku phonics atau buku bacaan mungkin cukup pada saat pertama.

Bersikaplah positif dan pujilah anak anda ketika dia membaca dengan benar. Ketika dia membuat kesalahan, bersabarlah dan bantu untuk membenarkan kesalahan. Jika dia ragu-ragu, berikan waktu sebelum anda terburu-buru memberi bantuan.

Ketika anda membaca cerita bersama-sama, pastikan bahwa anak tidak hanya melafalkan kata-kata, tetapi merasakannya juga. Tanyakan pendapatnya tentang cerita atau karakter-karakter dalam cerita tersebut.

Mulailah dengan membaca beberapa halaman pertama atau paragraph dari cerita dengan suara keras untuk memancing anak. Kemudian mintalah anak membaca terusan ceritanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Variasikan aktivitas dengan meluangkan beberapa sesi untuk melakukan permaianan kata-kata sebagai ganti aktivitas membaca, atau mintalah anak untuk mengarang sebuah cerita, tulislah cerita tersebut, dan mintalah ia untuk membaca kembali tulisan tersebut.

Jangan membuat sesi ini sebagai pengganti kegiatan membaca dengan suara keras pada anak anda. Jik anda selalu membacakan cerita waktu tidur, pertahankanlah itu. Ini akan sangat membantunya mengenal buku dengan punuh kegembiraan.

Berikan hadiah padanya ketika dia melakukan sesuatu dengan sangat baik atau ketika anda melihat perubahan yang nyata pada nilai-nilainya di sekolah. 
8.      Manfaat belajar mengenai teori belajar yaitu :
Saya dapat mengetahui apa yang akan kita lakukan didalam suatu pembelajaran, dan kita dapat mengatasi segala kesulitan-kesulitan belajar ataupun problem-problem dalam belajar.
Aplikasi teori belajar dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Classical conditioning (Pavlov) = stimulus dan respon
Dimana seorang anak yang malas belajar, apabila selalu di beri penguatan, misalnya seorang guru akan memberikan riwed atau hadiah kepada siswa-siswanya yang rajin dan pandai di kelas, karena adanya penguatan dari guru kepada anak didiknya maka setiap siswa akan berlomba-lomba untuk rajin belajar.
2.      Instrument conditioning
Contoh implikasinya : seseorang yang belajar untuk mengendarai sepeda motor, pertama-tama dalam proses pembelajarannya untuk mengendarai sepeda motor tersebut, ia selalu melakukan kegagalan .mis. terjatuh saat mengendarai, menabrak benda-benda yang ada di dekatnya . nah, dari kegagalan tersebut ia selalu berusaha terus menerus hingga ia mencapai keberhasilannya di dalam mengendarai sepeda motor tersebut.


Tuesday, 24 January 2012

BERDAGANG ALA RASULULLAH


Seni Berdagang ala Rasulullah 

  • BY:  LUKMAN HAKIM RITONGA

Lebih dari 14 abad silam, Muhammad saww sebelum mencapai jenjang kerasulannya, telah dikenal sebagai pebisnis muda yang disegani. Untuk sampai pada tataran itu, bukan jalan mudah. Seperti yang kebanyakan dikeluhkan para pengusaha, Muhammad saww pun tidak memiliki cukup modal. Jangankan modal, dirinya pun hanya hidup sederhana mendompleng di rumah pamannya, Abu Thalib ra, yang papa.
Tapi berdagang adalah seni. Modal yang sebenarnya adalah kejujuran dan keadilan dalam transaksi. Prinsip-prinsip inilah yang dijalankan Muhammad saww dan sekarang banyak diadopsi oleh negeri semacam Singapura.

Afzalurrahman dalam Muhammad as a Trader menulis, kunci sukses berdagang Nabi terletak pada sikap jujur dan adil dalam mengadakan hubungan dagang dengan para pelanggan. Itulah yang selalu dia tunjukkan ketika menjadi agen saudagar kaya Siti Khadijah ra — yang kemudian menjadi isti tercinta — untuk melakukan perdagangan ke Syiria, Jerussalem, Yaman dan tempat-tempat lain. Dalam perjalanan perdagangan itu, Nabi mendapatkan perolehan keuntungan di luar dugaan. Nabi menandaskan kejujuran dan agar menjaga hubungan yang baik dan ramah kepada para pelanggan maupun mitra dagang.
Prinsip Nabi, pedagang yang tak jujur, meskipun sesaat mendapatkan keuntungan banyak, tapi pelan tapi pasti akan gagal dalam menggeluti profesinya. Karena itu, dia selalu menasehati sahabat-sahabatnya untuk melakukan hal serupa. Apalagi saat Nabi memimpin ummat di Madinah. Praktek-praktek perdagangan yang mengandung unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian dan meragukan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan dan pasar gelap belia larang. Nabi juga memelopori standardisasi timbangan dan ukuran.
Nabi sangat konsen dengan kejujuran. Sampai-sampai, orang yang jujur dalam berdagang, digaransinya masuk dalam golongan para nabi. Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Saudagar yang jujur dan dapat dipercaya akan dimasukkan dalam golongan para nabi, orang-orang jujur dan para syuhada.”
Sikap baik dalam berdagang
Dalam urusan dagang, nabi selalu bersikap sopan dan baik hati. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Rahmat Allah atas orang-orang yang berbaik hati ketika ia menjual dan membeli, dan ketika dia membuat keputusan.” (HR Bukhari).
Nabi juga menghindari sikap belebihan dalam berdagang, seperti banyak bersumpah. Tentang hal ini, nasehat Rasulullah, “Hindarilah banyak bersumpah ketika melakukan transaksi dagang, sebab itu dapat menghasilkan penjualan yang cepat, lalu menghapuskan berkah.”
Nabi sangat membenci orang-orang yang dalam dagangnya menggunakan sumpah palsu. Beliau mengatakan, pada hari kiamat nanti, Allah tidak akan berbicara, melihatpun tidak kepada orang yang semasa hidup berdagang dengan menggunakan sumpah palsu.
Hak -hak kelompok dalam transaksi
Dalam proses pertukaran barang dengan persetujuan antara kedua belah pihak seringkali ada konflik. Untuk menghindari ini, Nabi telah meletakkan dasar, bagaimana transaksi seharusnya terjadi. Ibnu ‘Umar meriwaytakan dari Rasulullah, “Kedua kelompok di dalam transaksi perdagangan memiliki hak untuk membatalkannya hanya sejauh mereka belum berpisah, keculai transasksi itu menyulitkan kelompok itu untuk membatalkannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain disebutkan, “Kedua belah pihak dalam transaksi perdagangan berhak membatalkan, selama mereka tidak berpisah. Jika mereka berkata benar, menjelaskan sesuatunya dengan jernih, maka transaksi mereka akan mendapatkan berkah. Tapi jika menyembunyikan sesuatu serta berdusta, maka berkah yang ada dalam transaksi mereka akan terhapus.” (Bukhari dan Muslim).
Bila berpegang pada sekelumit teladan Nabi itu, mestinya umat Islam sudah menjadi bagian terdepan dalam penguasaan ekonomi dunia. Tapi sayangnya, banyak ajaran Nabi dalam berdagang yang dilupakan. Kalau ingin perdagangan umat semaju seperti Singapura, mestinya prinsip-prinsip dagang Rasul tidak dijadikan kenangan, tapi pegangan.
Kiat-kiat praktis berdagang Nabi
* Pertama, penjual tidak boleh berbohong dan menipu barang yang akan dijual kepada pembeli. Nabi bersabda, “Apabila dilakukan penjualan, katakanlah: tidak ada penipuan.”
* Kedua, kepada para pelanggan yang tak mampu membayar kontan hendaknya diberikan waktu untuk melunasinya. Bila betul-betul dia tidak mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, Nabi akan mengikhlaskannya.
* Ketiga, penjual harus menjauhi sumpah yang berlebih-lebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui konsumen.
* Keempat, hanya dengan kesepakatan bersama, atau dengan suatu usulan dan penerimaan antara kedua belah pihak, suatu bentuk transaksi barang akan sempurna.
* Kelima, penjual harus benar dalam timbangan dan takaran.
* Keenam, orang yang benar-benar membayar di muka untuk pembelian suatu barang, tidak boleh menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya.
* Ketujuh, larangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan
* Kedelapan, tidak ada harga komoditi yang boleh dibatasi. Jika harga dibatasi, lalu tidak ada perusahaan dagang dan niaga, maka perdagangan dunia akan terhenti.
Sumber : Entrepreneur & entrepreneurship Group

CERITA SI MARDAN


by: lukman hakim ritonga
e-mail: lukman.ritonga92@yahoo.com 
 
Cerita Legenda Simardan Konon Berasal Dari Tapanuli
Masih ingat dengan cerita Simardan/ Pulau Sibandang? Anak Yang Durhaka Kepada Orang Tua, Membuat Alam Murka Berubah Wujudnya Menjadi Pulau Di Tengah Perairan.
Kisah cerita rakyat ini terjadi di Kota Tanjungbalai, akibat perbuatan yang mengabaikan atau durhaka terhadap terhadap orangtua yakni ibunya, kepada seorang pemuda desa dikutuk berubah menjadi sebuah daratan yang berada ditengah perairan, Pulau Simardan.
Simardan adalah anak dari seorang janda miskin yang tinggal di desa. Berniat merantau untuk merubah kehidupan mereka di kampung menuju negri seberang.
Banyak versi tentang legenda Pulau Sibandang namun intinya dari legenda ini menyebutkan bahwa perlakuan seorang anak yang sudah berhasil atas kesuksesan menyangkal orangtuanya dikarenakan perbedaan status ekonomi.
Disebutkan bahwa Simardan dulunya pergi merantau ke negeri seberang berlayar menuju Malaysia dan berhasil menjadi seorang kaya raya. Juga seorang pemiliki kapal, hingga suatu hari pernah berlabuh didekat daerah asalnya. Mengetahui berita itu dari masyarakat, ibunyapon datang menghampiri Simardan. Tak disangka Simardan menyangkal wanita tua dan miskin itu menjadi ibunya.
Lain lagi dari beberapa sumber, menurutkan bahwa Simardan pernah berimpi mendapat harta karun. Benar, Simardan menemukan harta karun dan berencana menjual harta karun tersebut ke Tanjung Balai dimana di tempat tersebut berdiri kerajaan d Tanjung Balai. Dari beberapa kerjaan di Tanjung Balai tidak sanggup membeli harta karun tersebut. Dan Akhirnya Simardan pergi ke negeri seberang yakni Malaysia. Disanalah Simardan berhasil menjual harta karun tersebut hingga menjadi seorang kaya raya, dan mencari jodoh. Simardan mempersunting putri dari kerajaan Malaysia dan membawanya ke Tanjung Balai.
Versi lain menyebutkan, setelah bertahun-tahun lama Simardan merantau belum juga di karuniai keturunan, akhirnya mereka pulang kampung ke Tanjung Balai. Mendengar berita tersebut, ibunya pergi menjumpai Simardan dan ingin berkenalan dengan menantu perempuan (Parumaen). Namun lagi-lagi, Simardan tidak mengakui bahwa wantia tua yang datang itu adalah ibunya.
Atas perlakuan kasar yang menyangkal wanita tersebut adalah ibu yang melahirkan Simardan, lalu wanita tua itu pergi meninggalkan Simardan dengan hati yang sedih. Suatu saat wanita tua itupun berdoa, sembari menyentuh perutnya dan berkata “Kalau dia adalah anakku, tunjukkanlah kebesaran-Mu,”. Usai berdoa, turun angin kencang disertai ombak yang mengarah ke kapal layar, sehingga kapal tersebut hancur berantakan. Sedangkan tubuh Simardan, mengapung berubah menjadi sebuah pulau bernama Simardan. Seluruh pengikut, pelayan serta istri Simardan berubah menjadi kera putih.
pulau-Simardan---Tanjung-Balai-Asahan
pulau-Simardan---Tanjung-Balai-Asahan

Simardan Berasal Dari Tapanuli
Dari penelusuran Gobatak.com dari artikel dan data-data yang kami dapatkan menyebutkan bahwa Simardan bukanlah asli dari Tanjung Balai. Disana sumber menyebutkan bahwa Simardan itu berasal dari hulu Tanjung balai, yakni mengarah Tapanuli atau Porsea.
Apakah karena ada lagu Batak tentang Simardan, atau beberapa syair dan juga opera Batak yang menceritakan tentang Simardan – sehingga Simardan disebut berasal dari Tanah Tapanuli.

Monday, 23 January 2012

TENSES 16



RUMUS 16 TENSES BAHASA INGGRIS

RUMUS 16 TENSES

Kata Kerja

Kata Kerja adalah bagian inti dari Tenses Bahasa Inggris. Kata kerja atau Verb pada rumus-rumus Tenses di blog ini, Kata kerja atau Verb ini sering saya singkat V saja. Jadi kalau V+ing artinya sama dengan Verb+ing, sering juga saya tulis sebagai “Ving” saja agar mudah.
Kata kerja dalam bahasa Inggris ada banyak bentuknya: V1, V2, V3, Ving.
Kata Kerja bentuk 1 atau saya singkat V1, yaitu kata kerja dasar, seperti: drink, go, write, read, participate, learn, study, dan sebagainya. Ada kata kerja bentuk ke 2, sering saya singkat V2. Kata kerja bentuk 3 ya V3. Serta Kata Kerja bentuk ING atau saya singkat Ving. Bagaimana cara menggunakan bentuk-bentuk kata kerja tersebut? Ada di masing-masing pelajaran Tenses Bahasa Inggris.
Perubahan Bentuk Kata Kerja
Perubahan bentuk Kata Kerja bentuk 1 (V1) ke bentuk kedua (V2) dan bentuk ke 3 (V2) ada yang beraturan (ada rumusnya) dan ada juga yang tidak beraturan (tidak ada rumusnya). Wah memamg inilah yang membuat bahasa Inggris ini menjadi rumit bagi kita orang Indonesia, haha.
Kata Kerja Beraturan (Regular Verb):
Artinya ya mempunyai keteraturan bentuknya, ada rumusnya misalnya ditambah “D” atau “ED” seperti: live – lived – lived, play, played, played.
Walaupun ada aturannya tetapi aturan perubahan tersebut masih ada beberapa. Daftar kata kerja beraturan ini pun panjang sekali. Saya sarankan Anda mempunyai buku Grammar Bahasa Inggris walaupun yang kecil dan sederhana, biasanya ada di sana. Memang Anda mau menulsinya disini satu per satu?.
Kata Kerja TIDAK Beraturan (Irregular Verb):
Misalnya kata kerja “drink” berturut-turut untuk bentuk ke 1 sampai 3: drink-drank-drunk. Satu contoh lain lagi: break-broke-broken
Masih ingat V1, V2, V3 dan Ving? Jangan lupa apa itu artinya ya, karena akan sering dipergunakan dalam setiap  tenses bahasa inggris
1. Present Tense (Waktu Sekarang)
a. Simple Present Tense (Waktu Sekarang Sederhana)
Rumus :
+ } S + V1 + O/C
- } S + Do/does + not + V1 + O/C
? } Do/does + S + V1 + O/C
Example :
+ } Sisca Reads book everyday
- } Sisca does not Read book everyday
? } does Sisca Read book everyday
Yes He does / No He does not (doesn’t)
For I, We, You, They = do
He, She, It = Does
Contoh kalimat :
(+) She is a new people here.
(+) He plays football every morning
(-) She isn’t a new people here.
(-) He does not playing football every morning.
(?) Is she a new people here?
(?) How playing football every morning?




b. Present Continuous Tense (Waktu Berlangsung Sekarang)
Menerangkan suatu perbuatan yabg sedang berlangsungpada waktu sekarang.
Rumus :
+ } S + Be + V1 + ing + O/C            >>           + } They are playing badmintoon now
- } S + Be + not + V1 + ing + O/C >>           – } They are not playing badmintoon now
? } Be + S + V1 + ing + O/C            >>           ? } Are they palaying badmintoon now ?
Yes They are / no they are not
For I = am
They, we, you = are
He, She, It = Is
Contoh dalam kalimat :
(+) He is playing badminton now
(-) He isn’t playing badminton now.
(?) Is he playing badminton now.
c. Present Perfect Tense (Waktu Sempurna Sekarang)
Rumus :
subject+auxiliary verb+main verb
Contoh :
(+) you have eaten mine.
(-) she has not been to Rome
(?) have you finished?


d. Present Perfect Continuous Tense (Waktu Berlangsung Sempurna Sekarang)
Rumus :
(+): S + have/has + been + Ving
(-): S + have/has + not + been + Ving
(?): Have/has + S + been + Ving
Contoh :
(+) She has been going to Malang since evening.
(+) We have been riding a horse for three days
(-) She hasn’t been going to Malang since evening.
(-) We haven’t been riding a horse for three days.
(?) Has she been going to Malang ?
(?) Have He been riding a horse for three days ?
2. Past Tense (Waktu Lampau)
a. Simple Past Tense (Waktu Lampau Sederhana)
Rumus :
+} S+Be+Was/Were+O/C
-} S+Be+Was/Were+not+O/C
?} Be+Was/Were+ S+O/C
Example :
+} We were at school yesterday
-} We were not at school yesterday
?} were we at school yesterday ?
For I, He, She, It = Was
They, we, you = were

Contoh :
(+) I saw a good film last night
(+) He came here last month
(-) I saw not a good film last night
(-) He came not last month
(?) Saw I a good film last night
(?) Came He here last month
b. Past Continuous Tense (Waktu Berlangsung Lampau)
Rumus :
(+): S + was/were + Ving
(-): S + was/were + NOT + Ving
(?): Was/Were + S + Ving
Contoh :
(+) He was watching television all afternoon last week
(+) They were talking about sport when I met him
(-) He wasn’t watching television all afternoon last week
(-) They weren’t talking about sport when I met him
(?) Was He watching television all afternoon last week
(?) Were they talking about sport when I met him
c. Past Perfect Tense (Waktu Sempurna Lampau)
Rumus :
subject+auxiliary verb HAVE+main verb
(+): S + had + V3
(-): S + had + not + V3
(?): Had + S + V3

Contoh :
(+) When my brother arrived , I had painted my motor cycle
(+) The ship had left before I arrived
(-) When my brother arrived , I hadn’t painted my motor cycle
(-) The ship hadn’t left before I arrived
(?) Had I my motor cycle , when my brother arrived ?
(?) Had the ship left before I arrived?
d. Past Perfect Continuous Tense (Waktu Berlangsung Sempurna Lampau)
Rumus :
subject+auxiliary verb HAVE+auxiliary verb BE+main verb
Contoh :
(+) They had been living there for two month
(+) When they washed my drees , your father had been playing badminton
(-) They hadn’t been living there for two month
(-) When they washed my dress , your father hadn’t been playing badminton
(?) Had they been living there for two month?
(?) When they washed my dress , had your father been playing badminton ?
3. Future Tense (Akan Datang)
a. Simple Future Tense (Waktu Akan Datang Sederhana)
Rumus :
subject+auxiliary verb WILL+main verb
Contoh :
(+) I will visit to yogyakarta tomorrow.
(+) he will met girl friend by seven o’clock
(?) Will he go to America next month?
(+) President shall at Nederland the day after tomorrow.
(-) President shall not at Nederland the day after tomorrow.
(?) Shall President at Nederland the day after tomorrow?
b. Future Continuous Tense (Waktu Berlangsung Akan Datang)
Rumus :
subject+auxiliary verb WILL+auxiliary verb BE+main verb
Contoh :
(+) I will be writing a comic.
(+) I will be studying tomorrow night.
(-) I will not writing a comic.
(-) I will not be studying tomorrow night.
(?) Will I be writing a comic ?
(?) Will I be studying tomorrow night ?
c. Future Perfect Tense (Waktu Sempurna Akan Datang)
Rumus :
subject+auxiliary verb WILL+auxiliary verb HAVE+main verb
Contoh :
(+) Iwill havefinishedby 10am.
(+) Youwill haveforgottenme by then.
(-) Shewillnothavegoneto school.
(-) Wewillnothaveleft.
(?) Willyou havearrived?
(?) Willthey havereceivedit?
d. Future Perfect Continuous Tense (Waktu Berlangsung Sempurna Akan Datang)
Rumus :
subject+auxiliary verb WILL+auxiliary verb HAVE+auxiliary verb BE+main verb
Contoh :
(+) I will have been reading a news paper.
(+) He will have been listening music.
(-) I will haven’t been reading a news paper.
(-) He will haven’t listening a music.
(?) Will I have been riding a news paper ?
(?) Will He have listening a music ?
4. Past Future Tense (Akan Datang Di Waktu Lampau)
a. Past Future Tense (Waktu Akan Datang Di Waktu Lampau)
Rumus :
Positif: S + would + V1
Negatif: S + would + not + V1
Tanya:  Would + S + V1
Contoh :
(+) He would come if you invited him.
(+) They would buy a home the previous day.
(-) He wouldn’t come if invited him.
(-) They wouldn’t buy a home the previous day.
(?) Would He come if invited him ?
(?) Would they buy a home the previous day ?
b. Past Future Continuous Tense (Waktu Akan Sedang Terjadi Diwaktu Lampau)
Rumus :
Positif: S + would + be + Ving
Negatif: S + would + not + be + Ving
Tanya: Would + S + be + Ving
Contoh :
(+) I should be swimming at this time the following day.
(+) I shall be sliping at 10 o’clock tomorrow.
(-) I shouldn’t be swimming at this time the following day.
(-) I shalln’t be sleeping at 10 o’clock tomorrow.
(?) Shall I be swimming at this time the following day ?
(?) Shall I be sleeping at10 o’clock tomorrow ?
c. Past Future Perfect Tense (Waktu Akan Sudah Selesai Di Waktu Lampau)
Rumus :
Positif: S + would + have + V3
Negatif: S + would + not + have + V3
Tanya: Would + S + have + V3
Contoh :
(+) He would have graduated if he had studies hard.
(+) Nonok will have studied moth by the end of this week.
(-) He wouldn’t have gone if he had met his darling
(-) Nonok will have not studied month by the end of this week
(?) Would He have gone if he had met his darling ?
(?) Will Nonok have studied month by the end of this week ?
d. Past Future Perfect Continuous Tense
(Waktu Yang Sudah Sedang Berlangsung Pada Waktu Lampau)
Rumus :
Positif: S + would + have + been + Ving
Negatif: S + would + not + have + been + Ving
Tanya: Would + S + have + been + Ving
Contoh :
Rianawati would have been speaking English for two years
(+) Mrs. Anisa Munif would have been walking here for seventeen years
(+) Rianawati would have been speaking English for two years
(-) Mrs. Anisa Munif wouldn’t have been walking here for seventeen year
(-) Rianawati wouldn’t have been speaking English for two years
(?) Would Mrs. Anisa Munif have been walking here for seventeen years?
(?) Would Rianawati have been speaking English for two years?