1.
Cara
mengubah perilaku siswa yang bisa membaca menjadi mahir membaca dengan menurut
atau cara teori thorndike
Yaitu
-
Sebaiknya
sebelum guru dalam kelas memulai mengajar, maka anak-anak disiapkan mentalnya
terlebih dahulu. Misalnya:. Anak disuruh duduk, reward dan punishment sehingga
memberikan dorongan atau motivasi proses belajar mengajar yang rapi, tenang dan
sebagainya
-
Guru
mengadakan pembelajaran membaca yang teratur, ketat, dan melakukan
pengulangan-pengulangan pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
-
Guru
memberikan bimbingan belajar, pemberian hadiah dan pujian kepada siswa yang diajar
-
Guru
sebaiknya memperkuat latihan-latihan dan ulangan-ulangan yang terus menerus
kepada siswa-siswa
2.
Apakah
pendekatan kognitif dapat diaplikasikan kedalam berbagai kondisi
belajar-mengajar
“bisa, karena didalam kita melakukan suatu
proses belajar-mengajar kan otomatis
menggunakan kognitif, jika kognitif tidak kita pakai di dalam belar-mengajar
maka proses belajar-mengajar itu tidak akan baik. Karena dalam perspektif
psikologi kognitif belajar pada asasnya : peristiwa secara lahiriah, seseorang
anak yang sedang belajar membaca dan menulis. Mis, tentu menggunakan perangkat
jasmanih (dalam hal itu mulut dan tangan) untuk mengucapkan kata dan garesan
pena. Akan tetapi, perilaku mengucapkan kata-kata dan menggoreskan pena yang
dilakukan anak tersebut bukan semata-mata respons atas stimulus yang ada,
melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya /
kognitifnya.
3.
Dari
beberapa teori yang telah saya pelajari, teori yang mudah untuk diaplikasikan
untuk mengatasi problem-problem belajar adalah : Operant conditioning di
pelopori oleh Burrhus Frederic Skiner. Alasan saya memilih teori ini ialah
karena pada dasarnya belajar itu merupakan pembiasaan perilaku respon, mirip
sekali dengan teory Try & error dalam proses belajar mengubah perilaku utuk
lebih baik. Karena adanya reivorceiment / riwed yang di berikan secara terus
menerus. Maka jika ada riwed didalam pembelajaran tentu akan membangkitkan
motivasi anak, semangat anak dalam suatu pembelajaran. Contoh upaya untuk
meningkatkan hasil belajar anak, maka hal-hal yang harus dilakukan seorang Ibu
ataupun seorang guru kepada anaknya yaitu :
-
Belajar
membaca
-
Belajar
menulis
-
Berhitung
dan sebagainya
Si ibu ataupun memberikan riwedi “apabila
belajar dan sudah pandai membaca dan menulis akan ibu belikan sepeda”
Nah, adanya riwed tadi maka si anak pun pasti
termotivasi akan riwed si ibu, maka otomatis si anak akan terus belajar agar
pandai membaca dan menulis supaya mendapat hadiah dari ibu. Sehingga dengan
riwed tersebut si anak akan termotivasi akan pembiasaan di dalam belajar.
4.
Upaya
yang bisa dilakukan untuk mengatasi lupa yang sering dialami oleh para siswa
pelajar.
Untuk mengurangi lupa adalah dengan cara
meningkatkan daya ingat akal siswa.
1.
Overlearning
Yaitu(
belajar Lebih) : upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi
pelajaran tertentu. Overlearning terjadi apabila respon atau reaksi tertentu
muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tertentu dengan cara
diluar kebiasaan. Contoh : pembacaan teks pancasila pada setiap hari senin dan
sabtu. Pasti ingatan siswa terhadap materi ppkn lebih kuat,
2.
Extra
study time
(tambahan
waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan
frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar, siswa menambah jam pelajaran materi
tertentu. Mis. Satu jam menjadi satu setengan jam
3.
Mnemonic
device
(muslihat
memori) yang sering juga disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang
dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam
sistem akal siswa.
4.
Pengelompokan : menata ulang item-item materi menjadi
kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item
tersebut memiliki signitifikasi dan dan lafal yang sama / sangat mirip
5.
Latihan
terbagi
Latihan
terkumpul (massed practice) yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong
siswa melakukan cramming. Dalam melaksanakan distributed practice, siswa dapat
menggunakan berbagai metode dan strategi belajar yang efesien.
6.
Pengaruh
letak bersambung
Siswa
dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah) yang diawali dan di akhiri
dengan kata-kata yang harus diingat.
5.
A.
Beberapa pentingnya intelegensi dalam proses belajar :
Sangat penting. Karena intelegensi pada
umumnya dapat di artikan sebagai kemampuan fsiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan / menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi
intelegensi bukan persoalan kualitas
otak saja, melainkan juga kualitas organ tubuh lainya.
Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran
otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada
peran organ-organ tubuh lainya, lantaran otak merupakan “ menara pengontrol”
hampir seluruh aktivitas manusia.
B. mengapa intelegensi menjadi paling penting
dalam belajar
dapat di aplikasikan “ bahwa semakin tinggi
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih
sukses. Sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka
semakin kecil peluangnya untuk memperoleh suks.”
6.
Cara
untuk meningkatkan hasil belajar individu.
dalam
kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman
(2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai
kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang
baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang
sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka
tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya
angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya
saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang
kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah.
Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik
menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok,
dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika
ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang
terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja
keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk
kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara
untuk dapat meningkatkan
kesulitan dlam belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui
akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena
akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan
sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa
akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu
mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan
termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement
yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga
harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan
harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement
yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi
alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
7.
Yang
harus di lakukan apabila siswa mengalami kesulitan dlam belajar. Misalnya
penderita dysleksia.
Cara yang paling sederhana,
paling efektif untuk membantu anak-anak penderita dysleksia belajar membaca
dengan mengajar mereka membaca dengan metode phonic. Idealnya anak-anak akan
mempelajari phonic di sekolah bersama guru, dan juga meluangkan waktu untuk
berlatih phonic di rumah bersama orang tua mereka.
Metode phonic ini telah terbukti
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan anak dalam membaca (Gittelment &
Feingold, 1983). Metode phonic ini merupakan metode yang digunakan untuk
mengajarkan anak yang mengalami problem dysleksia agar dapat membaca melalui
bunyi yang dihasilkan oleh mulut. Metode ini dapat ssudah dikemas dalam bentuk
yang beraneka ragam, baik buku, maupun software.
Bagi anda orang tua, berikut ini
merupakan ide-ide yang dapat membantu anak anda dengan phonic dan membaca:
Cobalah untuk menyisihkan waktu
setiap hari untuk membaca.
Tundalah sesi jika anak terlalu lelah, lapar, atau mudah marah hingga dapat memusatkan perhatian.
Jangan melakukan sesuatu yang
berlebih-lebihan pada saat pertama;mulailah dengan sepuluh atau lima belas
menit sehari.
Tentukan tujuan yang dapat dicapai : satu hari sebanyak satu halaman dari buku phonics atau buku bacaan mungkin cukup pada saat pertama.
Bersikaplah positif dan pujilah anak anda ketika dia membaca dengan benar. Ketika dia membuat kesalahan, bersabarlah dan bantu untuk membenarkan kesalahan. Jika dia ragu-ragu, berikan waktu sebelum anda terburu-buru memberi bantuan.
Ketika anda membaca cerita bersama-sama, pastikan bahwa anak tidak hanya melafalkan kata-kata, tetapi merasakannya juga. Tanyakan pendapatnya tentang cerita atau karakter-karakter dalam cerita tersebut.
Mulailah dengan membaca beberapa halaman pertama atau paragraph dari cerita dengan suara keras untuk memancing anak. Kemudian mintalah anak membaca terusan ceritanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Variasikan aktivitas dengan meluangkan beberapa sesi untuk melakukan permaianan kata-kata sebagai ganti aktivitas membaca, atau mintalah anak untuk mengarang sebuah cerita, tulislah cerita tersebut, dan mintalah ia untuk membaca kembali tulisan tersebut.
Jangan membuat sesi ini sebagai pengganti kegiatan membaca dengan suara keras pada anak anda. Jik anda selalu membacakan cerita waktu tidur, pertahankanlah itu. Ini akan sangat membantunya mengenal buku dengan punuh kegembiraan.
Berikan hadiah padanya ketika dia melakukan sesuatu dengan sangat baik atau ketika anda melihat perubahan yang nyata pada nilai-nilainya di sekolah.
8. Manfaat
belajar mengenai teori belajar yaitu :
Saya dapat mengetahui apa yang
akan kita lakukan didalam suatu pembelajaran, dan kita dapat mengatasi segala
kesulitan-kesulitan belajar ataupun problem-problem dalam belajar.
Aplikasi teori belajar dalam
kehidupan sehari-hari:
1.
Classical
conditioning (Pavlov) = stimulus dan respon
Dimana seorang anak yang malas
belajar, apabila selalu di beri penguatan, misalnya seorang guru akan
memberikan riwed atau hadiah kepada siswa-siswanya yang rajin dan pandai di
kelas, karena adanya penguatan dari guru kepada anak didiknya maka setiap siswa
akan berlomba-lomba untuk rajin belajar.
2.
Instrument
conditioning
Contoh implikasinya : seseorang
yang belajar untuk mengendarai sepeda motor, pertama-tama dalam proses
pembelajarannya untuk mengendarai sepeda motor tersebut, ia selalu melakukan
kegagalan .mis. terjatuh saat mengendarai, menabrak benda-benda yang ada di
dekatnya . nah, dari kegagalan tersebut ia selalu berusaha terus menerus hingga
ia mencapai keberhasilannya di dalam mengendarai sepeda motor tersebut.