TIME IS MONEY

Wednesday, 25 January 2012

cara mendidik siswa


nama: luklman hakim ritonga
nim: 31105046
sem/jur: III pai-2
M. pel: psikologi belajar





1.      Cara mengubah perilaku siswa yang bisa membaca menjadi mahir membaca dengan menurut atau cara teori thorndike
Yaitu
-          Sebaiknya sebelum guru dalam kelas memulai mengajar, maka anak-anak disiapkan mentalnya terlebih dahulu. Misalnya:. Anak disuruh duduk, reward dan punishment sehingga memberikan dorongan atau motivasi proses belajar mengajar yang rapi, tenang dan sebagainya
-          Guru mengadakan pembelajaran membaca yang teratur, ketat, dan melakukan pengulangan-pengulangan pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
-          Guru memberikan bimbingan belajar, pemberian hadiah dan pujian kepada siswa yang diajar
-          Guru sebaiknya memperkuat latihan-latihan dan ulangan-ulangan yang terus menerus kepada siswa-siswa
2.      Apakah pendekatan kognitif dapat diaplikasikan kedalam berbagai kondisi belajar-mengajar
“bisa, karena didalam kita melakukan suatu proses belajar-mengajar kan  otomatis menggunakan kognitif, jika kognitif tidak kita pakai di dalam belar-mengajar maka proses belajar-mengajar itu tidak akan baik. Karena dalam perspektif psikologi kognitif belajar pada asasnya : peristiwa secara lahiriah, seseorang anak yang sedang belajar membaca dan menulis. Mis, tentu menggunakan perangkat jasmanih (dalam hal itu mulut dan tangan) untuk mengucapkan kata dan garesan pena. Akan tetapi, perilaku mengucapkan kata-kata dan menggoreskan pena yang dilakukan anak tersebut bukan semata-mata respons atas stimulus yang ada, melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya / kognitifnya.
3.      Dari beberapa teori yang telah saya pelajari, teori yang mudah untuk diaplikasikan untuk mengatasi problem-problem belajar adalah : Operant conditioning di pelopori oleh Burrhus Frederic Skiner. Alasan saya memilih teori ini ialah karena pada dasarnya belajar itu merupakan pembiasaan perilaku respon, mirip sekali dengan teory Try & error dalam proses belajar mengubah perilaku utuk lebih baik. Karena adanya reivorceiment / riwed yang di berikan secara terus menerus. Maka jika ada riwed didalam pembelajaran tentu akan membangkitkan motivasi anak, semangat anak dalam suatu pembelajaran. Contoh upaya untuk meningkatkan hasil belajar anak, maka hal-hal yang harus dilakukan seorang Ibu ataupun seorang guru kepada anaknya yaitu :

-          Belajar membaca
-          Belajar menulis
-          Berhitung dan sebagainya
Si ibu ataupun memberikan riwedi “apabila belajar dan sudah pandai membaca dan menulis akan ibu belikan sepeda”
Nah, adanya riwed tadi maka si anak pun pasti termotivasi akan riwed si ibu, maka otomatis si anak akan terus belajar agar pandai membaca dan menulis supaya mendapat hadiah dari ibu. Sehingga dengan riwed tersebut si anak akan termotivasi akan pembiasaan di dalam belajar.
4.      Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi lupa yang sering dialami oleh para siswa pelajar.
Untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa.
1.      Overlearning
Yaitu( belajar Lebih) : upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Overlearning terjadi apabila respon atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tertentu dengan cara diluar kebiasaan. Contoh : pembacaan teks pancasila pada setiap hari senin dan sabtu. Pasti ingatan siswa terhadap materi ppkn lebih kuat,
2.      Extra study time
(tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar, siswa menambah jam pelajaran materi tertentu. Mis. Satu jam menjadi satu setengan jam
3.      Mnemonic device
(muslihat memori) yang sering juga disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam sistem akal siswa.
4.      Pengelompokan : menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signitifikasi dan dan lafal yang sama / sangat mirip
5.      Latihan terbagi
Latihan terkumpul (massed practice) yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa melakukan cramming. Dalam melaksanakan distributed practice, siswa dapat menggunakan berbagai metode dan strategi belajar yang efesien.
6.      Pengaruh letak bersambung
Siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah) yang diawali dan di akhiri dengan kata-kata yang harus diingat.



5.      A. Beberapa pentingnya intelegensi dalam proses belajar :
Sangat penting. Karena intelegensi pada umumnya dapat di artikan sebagai kemampuan fsiko-fisik untuk mereaksi rangsangan / menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi  bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ tubuh lainya.
Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainya, lantaran otak merupakan “ menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia.

B. mengapa intelegensi menjadi paling penting dalam belajar
dapat di aplikasikan “ bahwa semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh suks.”
6.      Cara untuk meningkatkan hasil belajar individu.
dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan kesulitan dlam belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.

7.      Yang harus di lakukan apabila siswa mengalami kesulitan dlam belajar. Misalnya penderita dysleksia.
Cara yang paling sederhana, paling efektif untuk membantu anak-anak penderita dysleksia belajar membaca dengan mengajar mereka membaca dengan metode phonic. Idealnya anak-anak akan mempelajari phonic di sekolah bersama guru, dan juga meluangkan waktu untuk berlatih phonic di rumah bersama orang tua mereka.
Metode phonic ini telah terbukti berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan anak dalam membaca (Gittelment & Feingold, 1983). Metode phonic ini merupakan metode yang digunakan untuk mengajarkan anak yang mengalami problem dysleksia agar dapat membaca melalui bunyi yang dihasilkan oleh mulut. Metode ini dapat ssudah dikemas dalam bentuk yang beraneka ragam, baik buku, maupun software.
Bagi anda orang tua, berikut ini merupakan ide-ide yang dapat membantu anak anda dengan phonic dan membaca:
Cobalah untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca.

Tundalah sesi jika anak terlalu lelah, lapar, atau mudah marah hingga dapat memusatkan perhatian.
Jangan melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan pada saat pertama;mulailah dengan sepuluh atau lima belas menit sehari.

Tentukan tujuan yang dapat dicapai : satu hari sebanyak satu halaman dari buku phonics atau buku bacaan mungkin cukup pada saat pertama.

Bersikaplah positif dan pujilah anak anda ketika dia membaca dengan benar. Ketika dia membuat kesalahan, bersabarlah dan bantu untuk membenarkan kesalahan. Jika dia ragu-ragu, berikan waktu sebelum anda terburu-buru memberi bantuan.

Ketika anda membaca cerita bersama-sama, pastikan bahwa anak tidak hanya melafalkan kata-kata, tetapi merasakannya juga. Tanyakan pendapatnya tentang cerita atau karakter-karakter dalam cerita tersebut.

Mulailah dengan membaca beberapa halaman pertama atau paragraph dari cerita dengan suara keras untuk memancing anak. Kemudian mintalah anak membaca terusan ceritanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Variasikan aktivitas dengan meluangkan beberapa sesi untuk melakukan permaianan kata-kata sebagai ganti aktivitas membaca, atau mintalah anak untuk mengarang sebuah cerita, tulislah cerita tersebut, dan mintalah ia untuk membaca kembali tulisan tersebut.

Jangan membuat sesi ini sebagai pengganti kegiatan membaca dengan suara keras pada anak anda. Jik anda selalu membacakan cerita waktu tidur, pertahankanlah itu. Ini akan sangat membantunya mengenal buku dengan punuh kegembiraan.

Berikan hadiah padanya ketika dia melakukan sesuatu dengan sangat baik atau ketika anda melihat perubahan yang nyata pada nilai-nilainya di sekolah. 
8.      Manfaat belajar mengenai teori belajar yaitu :
Saya dapat mengetahui apa yang akan kita lakukan didalam suatu pembelajaran, dan kita dapat mengatasi segala kesulitan-kesulitan belajar ataupun problem-problem dalam belajar.
Aplikasi teori belajar dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Classical conditioning (Pavlov) = stimulus dan respon
Dimana seorang anak yang malas belajar, apabila selalu di beri penguatan, misalnya seorang guru akan memberikan riwed atau hadiah kepada siswa-siswanya yang rajin dan pandai di kelas, karena adanya penguatan dari guru kepada anak didiknya maka setiap siswa akan berlomba-lomba untuk rajin belajar.
2.      Instrument conditioning
Contoh implikasinya : seseorang yang belajar untuk mengendarai sepeda motor, pertama-tama dalam proses pembelajarannya untuk mengendarai sepeda motor tersebut, ia selalu melakukan kegagalan .mis. terjatuh saat mengendarai, menabrak benda-benda yang ada di dekatnya . nah, dari kegagalan tersebut ia selalu berusaha terus menerus hingga ia mencapai keberhasilannya di dalam mengendarai sepeda motor tersebut.


No comments:

Post a Comment